Ayyub, salah satu guru yang tinggal di area depan, kiri dan luar (3T). Terletak di negara Papua.
Ayyub memainkan peran utama dalam menyampaikan pengetahuan setiap hari untuk semua muridnya. Karena mereka tidak pernah putus asa ketika belajar di tempat yang minim sarana dan prasarana.
Baca juga: Mendikbud: Dana BOS 2021 Harus Fokus ke Daerah 3T
“Kami berharap anak-anak di kawasan 3T, seperti di daerah lain, memiliki sarana
dan prasarana yang baik sehingga dapat mendukung impian mereka untuk mencapai cita-citanya,” kata Ayyub dalam keterangannya di website Direktorat Jenderal GTK, Kemendikbud. dan Kebudayaan, Minggu (29/11/2020).
Ayyub merupakan alumnus Program Sarjana Keguruan Daerah 3T (SM-3T) dan saat ini mengajar di SD YPK Pasi Aimando, Biak, Papua. Sekolah ini berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik.
Ayyub memiliki tekad yang besar untuk membangun pendidikan di Papua.
Hal itu didasari keprihatinannya saat melihat ketimpangan yang terjadi di sana. Mulai dari kurangnya tenaga pengajar hingga sarana dan prasarana yang belum memadai.
“Makanya saya tinggal di sana,” kata Ayyub.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Berdasarkan keikhlasan Ayyub, ia menjadi salah satu guru inspiratif
yang berkesempatan bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril.
Ayyub mengaku sangat bersyukur masa kecilnya memiliki akses pendidikan yang baik. Oleh karena itu, ia ingin anak-anak merasakan hal yang sama di 3T bahwa mereka dapat merasakan esensi bahwa pendidikan adalah untuk semua.
“Saya bersyukur berada di ranah 3T. Saya orang yang tidak mengerti pentingnya ijazah dan memilih keluar dari zona nyaman dan menginjak batas,” ujarnya.
Tidak dapat bergabung dengan CPNS
Berkat hati kecilnya yang baik, Ayyub membuatnya sangat andal, terutama dalam mengoperasikan perangkat teknologi informasi di sekitarnya. Namun, di sela-sela kegiatan mengajarnya, ia berhasil membantu pemerintah kabupaten dengan data kependudukan, kegiatan rohani, dan lainnya.
“Saya tidak bisa mendaftar CPNS. Sampai kepala desa mengatakan sekolah akan tutup jika saya pergi,” celetuk Ayyub.
Dalam mengajar, lanjutnya, tingkat toleransi antar individu sangat tinggi di pedesaan. Ia berharap agar semangat kebajikan yang diajarkannya kepada seluruh siswa dapat tertanam dengan baik.
“Ini bertujuan agar siswa tersenyum hari ini dan esok. Jadi maksimalkan usaha kita,” harap Ayyub.
Mendengar cerita Ayyub, Nadiem terheran-heran. Karena kisah inspiratif ini membuktikan bahwa instruktur mengemudi semakin termotivasi ketika menghadapi tantangan besar.
Baca juga: Kemenag Latih Guru di Daerah 3T
“Semakin sulit tantangannya, semakin termotivasi. Anda ditantang oleh situasi yang lebih sulit, bukan oleh keputusasaan, tetapi oleh semangat,” kata Nadiem.
LIHAT JUGA :
indonesiahm2021.id
unesa.id
unimedia.ac.id
politeknikimigrasi.ac.id
stikessarimulia.ac.id
ptsemenkupang.co.id